BONDOWOSO – Masa liburan dan cuti bersama Idul Fitri 1446 Hijriah sudah berakhir. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib kembali masuk melaksanakan tugas .
Untuk itu Bupati Bondowoso KH.Abdul Hamid Wahid beserta jajaran melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev ) Tingkat Kehadiran Pegawai Pasca Libur dan Cuti Bersama Idul Fitri 1446 H / Tahun 2025 M ,Selasa 8 April 2025.
Hal itu merujuk Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, libur Lebaran 2025 berakhir di tanggal 7 April 2025. Itu artinya, ASN dan pegawai swasta kembali bekerja mulai tanggal 8 April 2025.
Namun, ada aturan baru terkait Flexible Working Arrangement (FWA) ASN. Dalam rangka mengurai kepadatan arus balik Lebaran 2025, pemerintah menambah jadwal FWA ASN sampai tanggal 8 April 2025.
Kendatii ada penambahan jadwal FWA ASN sampai tanggal 8 April 2025, bukan berarti PNS masih libur Lebaran. Penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan dalam bentuk FWA bagi ASN diatur dalam SE Menteri PANRB No. 3 Tahun 2025.
Bupati menyampaikan bahwa tingkat kehadiran yang menunjukkan kedisiplinan ketaatan terhadap asas aturan itu bukan akhir dari pelayanan tapi menjadi titik awal .
“Karena kedisiplinan, ketaatan terhadap aturan perlu ditindaklanjuti perlu diimbangi dengan kualitas pelayanan ini jauh lebih penting, sebenarnya karena orientasi kita adalah pelayanan dan pelayanan itu akan dilihat dari input maupun outputnya dalam konteks ini maka kemudian adaptasi terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat ,”jelasnya saat konfrensi pers hasil Monev di Pendopo Raden Bagus Asra.
Pria yang akrab disapa Ra Hamid ini juga mengatakan bahwa ASN harus adaptasi terhadap tuntutan zaman yang hari ini serba digital yang menjadi sebuah keharusan karena termasuk dalam pelayanan kepada masyarakat.
” Jadi sekali lagi disiplin yang 98,70% itu menjadi trigger saja tidak berhenti di situnamun berbicara tentang kuantitatif formalistik tapi ke depan harapannya kita fokus pada produktivitas kinerja dan itu ditunjukkan dengan kualitas pelayanan ,”tegasnya.
Maka dari itu seluruh perangkat daerah menjadi tolok ukur utama bagaimana mampu mewujudkan visi Kabupaten Bondowoso yang unggul ,yang berdaya saing global yang tangguh dan berkebudayaan dalam bingkai keimanan ketakwaan.
“Semua itu bisa kita wujudkan bersama sinergitas antar perangkat daerah adalah sebuah keniscayaan enggak bisa ada ego sektor itu harus ditinggalkan kita melangkah dalam satu visi,”harapnya.
Ditempat yang sama PJ Sekda Bondowoso, Fathur Rozi mengatakan bahwa Bupati sudah mengawali untuk melakukan sinergi dengan beberapa daerah lain dengan pemerintah Kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam konsep Aglomerasi kawasan Ijen.
“Pimpinan kita melakukan sinergi kolaborasi dengan beberapa daerah sekitar ,maka kita yang diperangkat daerah tinggalkan ego sektor masing-masing untuk bersinergi bersenyawa dalam mewujudkan visi yang satu ,mewujudkan Kabupaten Bondowoso yang unggul tangguh kemudian berdaya seing global dan berbudaya dalam bingkai ketakwaan dan keimanan,”imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai kepada DPMD Kabupaten Probolinggo ini menegaskan bahwa konsep Bondowoso Berkah harus sudah mendarah daging Bondowoso Berkah ini dalam makna denotatifnya dalam mana aslinya itu adalah jihaddatul Khoir bertambahnya kebaikan .
“Tapi berkah di sini merupakan akronim dari berkualitas kemudian an-nya itu adalah akseleratif cepat dan H nya holistik menyeluruh tidak parsial , kita harus menindaklanjutinya apa yang disampaikan Bapak Bupati tentu sebagai payungnya adalah regulasi sebagai panduan kita dalam rangka melaksanakan tugas ,” ungkapnya.
Ia berharap ASN jangan pernah lelah untuk terus berinovasi terus berkreasi karena menjadi satu tuntutan .
Untuk diketahui ,dalam Monev tersebut dibagi menjadi 5 tim , Bupati melakukan Monev Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi kemudian ke RSUD dr. H. Koesnadi
Sementara Wakil Bupati dan ke Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang dan Dinas Kesehatan.
Sedangkan Pj. Sekretaris Daerah dan team melakukan Monev ke Dinas Pendidikan Dilanjutkan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Inspektorat melakukan Monev di sekretariat daerah dan Badan Pendapatan daerah sementara untuk BKSDM melakukan Monev di kecamatan Kota Bondowoso dan Kecamatan Tenggarang.
Dari hasil Monev tersebut diperoleh data tingkat kehadiran pegawai baik ASN maupun non ASN mencapai 98,70%.